Minggu, 27 Maret 2011

Badai Akidah

BADAI AKIDAH
Oleh : Ramawidyafebro Widyarto


Terbuka dua buah mata
Mencoba melihat mentari kuning sedang bersinar
Berdiri dan berjalan keluar
Meratapi kehidupan yang tak terarah
Berfikir tentang kepercayaan bahwa dunia ada begitu saja
Tanpa ada yang menciptakan

Bunyi gong besar pun mulai terdengar
Di antara suara burung kecil yang berkicau
Di sebuah kuil yang tak jauh dari pandangan mata
Mendorong bergegas hadir ke sana
Mengucapkan kata yang tak dapat di mengerti
Membakar kumpulan lidi merah
Sambil bertapa dan berdoa pada Sidharta Gautama

Keyakinan yang hakiki belum di dapatkan
Masih terasa kacau hati ini
Mencari dan terus mencari
Agama yang kian di nanti
Mencoba untuk datang ke suatu pura
Turut serta dalam adat di sana
Yang menyembah kepada para Dewa
Dan berharap pada suatu yang lebih baik

Namun pendirian tiba-tiba runtuh
Bagai rumah di terjang ombak
Melihat kumpulan yang banyak pengikutnya
Berbondong-bondong menuju gereja tua
Dan mengadu pada roh kudus
Kebebasan dan kesenangan yang diinginkan mulai terasa
Tapi badai kebimbangan datang kembali
Seolah tak yakin pada tiga Tuhan

Termenung sejenak dengan kepala tertunduk lesu
Menangisi apa yang terjadi
Mulai terdengar suatu suara
Suara yang berkobar memecahkan langit
Bergerak menuju sebuah surau
Bergetar dan berdiri bulu romat ini
Melihat ibadah yang sederhana
Namun syahdu terasa
Dua kalimat syahadat pun terucap
Pada bibir biru yang lemah
Mencoba mulai beristiqomah
Pada ajaran yang bertaqwa
Pada Tuhan Yang Maha Esa
Yang membuat tentram sepanjang masa* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar